Popular Posts

      Rasulullah salaallahu'alaihi wasallam bersabda : خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم
Artinya : "Sebaik-baik manusia Adalah di masa ku kemudian yang setelahnya kemudian yang setelahnya.."
       Hadits diatas menunjukkan bahwa Ada sebagian orang yang telah mendapatkan rekomendasi ilahi mengenai keutamaan mereka. Di Pelopori oleh para sahabat Rasulullah salaalahu'alaihi wasallam ,lalu para tabi'in,kemudian yang terakhir ialah para tabi'ut tabiin..
       Disini saya akan mengangkat sedikit kisah dari salah satu para pemimpin tabiin dimasanya.sekalipun beliau tidaklah begitu terkenal dikalangan masyarakat awam namun kalau seandainya mereka mengetahui sedikit saja dari biografinya tentu tidak akan keluar dari hati mereka melainkan akan langsung mengucapkan "Subhanaallah"
       Para ulama mengakui akan betapa tinggi dan luasnya ilmu seorang Tabi'in ini. disamping itu ia juga menjadi salah satu pemimpin para tabiin di masanya
..Beliau juga telah berguru langsung kepada Senior sahabat Rasulullah salaalahu'alaihi wasallam Seperti Umar bin khattab, Utsman bin "affan ,Ali bin abi thalib.Abu hurairoh , Aisyah  , Ummu salamah dan lain-lain -Radhiyallahu'anhum-

       Beliau menjadi Tauladan pada hafalanya baik dari sisi banyak dan kuatnya, kecerdasannya ,wara'nya,Pembelaanya yang sungguh-sungguh terhadap sunnah,serta kesabarannya yang sungguh luar biasa ,sampai-sampai Sahabat Ibnu Umar berkata : "Jikalau saja Rasulullah salaallahu'alaihi wasallam melihat dirimu niscaya beliau akan bahagia"
       Siapakah gerangan Tabi'in yang mulia ini? Apakah yang telah membuat beliau begitu mulia? Bagaimanakah sebenarnya kehidupan beliau? Maka Tiada lain beliau ialah salah seorang tabiin yang bernama "Said bin Al Musayyib"

40 tahun selalu berada di shaff pertama
        Ibnu Hibban Berkata: "Beliau (yakni Said bin al Musayyib) merupakan Pemimpin para tabi'in dalam Kefaqihan beliau pada Agama, Orang yang selalu mendahulukan akhirat, senantiasa bersikap Wara'(banyak berhati-hati) ,Ahli ibadah, dan memiliki banyak sekali keutamaan. Beliau merupakan orang paling Fakih Antara bumi Hijaz ,mekkah dan madinah. Piawai dalam menafsirkan mimpi, Tidaklah di kumandangkan azan  sejak 40 tahun yang lalu kecuali Said bin Al musayyib telah berada di Mesjid sebelum Mu'adzin datang..." 
        Yazid bin hazim mengatakan :" Said bin Al Musayyib selalu mengisi hari-harinya dengan berpuasa , Apabila mentari mulai terbenam Beliau akan membawa bekal air minum ke mesjid untuk berbuka disana.."

Kejadian "langka" yang di alami beliau
       Sebenarnya ada satu hal yang membuat beliau keluar mesjid. hal ini dikarenakan ada suatu urusan dunia yang belum beliau selesaikan....hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah kisah menikahnya putri beliau dengan salah seorang muridnya ....Abu wada'ah bercerita:" Aku senantiasa datang kemesjid untuk menghadiri kajian Said bin Al-Musayyib..kemudian beliau kehilanganku selama beberapa hari karena suatu hal...setelah aku kembali hadir seperti biasa ...Beliau bertanya kepadaku perihal ketidakhadiranku kemarin...Wahai Abu Wada'ah kemana engkau kemarin?....maka kukatakan pada beliau..:Sebenarnya ada urusan yang membuat aku sibuk( Sedih)sehingga aku tidak hadir di majlis mu.... karena istri yang ku cintai telah dipanggil Allah Ta'ala ...kemudian beliau mendadak bertanya :"sudahkah engkau berpikir tentang orang yang akan menggantikannya?"..lalu ku jawab dengan penuh keheranan..: Wahai syaikh-ku..semoga Allah merahmatimu...Siapakah yang sudi mau menikahkan putrinya dengan seorang faqir yang hanya memiliki dua atau tiga dirham saja seperti saya ini..? Maka beliau berkata: " Tentu saja Ada ...Saya-lah yang akan menikahkan anda dengan puteriku..." maka sontak aku pun terkejut ..."Seriuskah anda wahai Syaikh-ku?...Beliau berkata...." Tentu saja... dengan izin Allah"..Lalu beliau pun memuji Allah ,seraya bertahmid Kemudian Bersalawat atas Nabi-Nya ...Sehingga aku pun di nikahkan beliau dengan putri nya Dengan mahar 2 atau tiga dirham yang ku miliki...
       Aku pun segera pulang dan aku betul-betul dalam keadaan bingung karena saking tidak percaya yang ku alami....aku mulai berpikir-pikir kepada siapa hendak aku berhutang...lalu akau pun menunaikan shalat maghrib,setelah aku tiba di rumahku ku siapkan makanan berbuka yang terdiri roti kering dan sedikit mentega.. karena pada hari itu aku memang sedang berpuasa.....Tiba-tiba kudengar ada yang mengetuk- ngetuk pintu depan rumahku....Kemudian aku berkata pada orang itu...:Siapa yang mengetuk barusan?...Maka orang itu menjawab..:" Said.."...kemudian kupikir-pikir setiap orang yang pernah kukenal yang bernama said....maka tidak kudapati seorang pun kecuali hanya Guru-ku ...Said binAl Musayyib....namun aku sedikit ragu karena beliau tidak pernah keluar kecuali hanya antara mesjid dan rumahnya...Maka takkala ku buka pintu rumah ku ternyata orang itu adalah Said bin Al Musayyib..maka aku pun malu jika melihat makanan berbuka ku yang sangat sederhana itu lantas ku tutup sinar lampu darinya sehingga tidak kelihatan...kemudian ku berkata:'' Wahai Syaikh -ku tidakkah kiranya engkau mengutus seseorang agar aku saja yang pergi ke rumahmu...Beliau menjawab : " Namun engkaulah yang paling berhak untuk aku datangi...inilah istrimu ...bawalah ia ..."Maka tak kusangka rupanya puteri beliau berdiri di belakangnya sejak tadi...kemudian beliau mengambil tangan puterinyalalu membawanya kedepan pintu...lalu menutup pintu rumah ku...maka kulihat wanita itu tersipu-sipu malu sehingga hampir saja ia terjatuh ... Lalu aku menuju atap rumah ku lalu ku lempari rumah para tetangga agar mereka keluar mendatangi ku....."Kenapa denganmu wahai Abu Wada'ah?"maka ku ceritakan peristiwa itu pada mereka lantas merekapun tidak percaya sehingga mereka mengirimkan istri-istri mereka untuk menemani istri ku tersebut karena bagaimana mungkin seorang faqir sepertiku di nikahkan dengan seorang puteri ulama besar yang mana pinangan khalifah Abdul malik bin marwan saja di tolak oleh beliau...
       sehingga tibalah ibuku ...lantas ibuku berkata : "engkau tidak boleh melihat wajahku selama tiga hari sampai aku tahu akhlaq istri mu..." Lantas ibu ku menemani istriku selama tiga hari....setelah berlalu ...ibuku berkata:"Wahai Anakku sesungguhnya Aku belum pernah menemukan wanita di Bashrah ini yang lebih cantik darinya, Ia seorang wanita yang hafal kitabullah, paling tahu akan sunnah-sunnah Rasulullah, Dan paling mengetahui hak-hak seorang suami..."....akupun tinggal bersamanya sebulan penuh tanpa hadir di majlis Said bin Al Musayyib....kemudian akupun kembali hadir di majlis ilmu beliau....setelah pelajaran usai  sehingga tidak tersisa kecuali kami saja ,beliaupun bertanya..:"Bagaimana keadaan wanita itu terhadapmu...?"maksudnya puteri beliau.....maka kukatakan "Sungguh baik sekali wahai Abu muhammad" ..maka ketika aku hendak beranjak pulang beliau memberiku 20.000 dirham sebelum aku pulang.....Suatu ketika pada saat aku hendak pergi kemajlis beliau..tiba tiba istri ku menarik kakiku sambil mengatakan..: "Wahai suamiku ...Cukuplah untuk duduk di sampingku saja ...karena aku telah menguasai ilmu yang ada pada said..ayahku..."
      
Refrensi :
Min A'lami Assalaf , karya Dr. Ahmad Faridh di terjemahkan bebas oleh fauzi rifaldi dengan sedikit penyesuaian.

















Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.