TEWAS KARENA 40 JAM NON STOP DI WARNET, CHINA |
pembahasan yang berkaitan dengan “Remaja”. Karena merekalah kelak yang akan menjadi tulang punggung suatu bangsa dan Negara. Yakni barometer kesuksesan suatu bangsa dapat di ukur dari pemudanya, apabila mereka baik maka baik pula bangsanya, namun jikalau mereka buruk maka buruk pula bangsanya. Termasuk pula dalam skala kecil seperti suatu kampung atau desa, apabila pemudanya suka mabuk-mabukan maka anak kecilpun dapat memberikan penilaian yang negatif terhadap desa tersebut. Tetapi malah sebaliknya jikalau pemudanya gemar berjamaah di mesjid misalnya , maka anak kecilpun akan memberikan respon positif akan kampung tersebut.
Oleh sebab itu jikalau kita
mengkaji kitab-kitab salaf (klasik), kita akan mendapati bahwa para
Ulama’ terdahulu begitu memperhatikan masalah pemuda. Sebutlah misalnya Ibnu Al
Qayyim Al-Jauziyya (wafat 751H), Ibnu Al-jauzi (wafat 597H)
dan lainnya banyak
berbicara tentang Qadiyyat As-Syabbab (seluk beluk pemuda). Tidak
ketinggalan pula ulama’ masa kini semisal Syaikh Utsaimin , Syaikh Abdul aziz
bin baaz , Syaikh Al-Albani –Rahimahumullah- dan lainnya , banyak sekali
tulisan maupun fatwa mereka yang berkaitan tentang pemuda. Dan tak dipungkiri
bahwa masalah ulama’ terdahulu akan sama dengan masalah terkini. Hanya saja di
zaman era globalisasi kini masalahnya semakin pelik dan rumit. Mengingat
teknologi yang semakin mutakhir yang dapat melipat dunia dengan sebuah tombol
saja. Sampai-sampai Sang Maskot Modern Albert Einstein berkata :” suatu saat
manusia akan menjadi idiot akibat teknologi”.
Mengenai pengaruh teknologi
tersebut, dapat dibagi menjadi dua sisi baik dan buruk. Sisi baiknya mungkin
mereka(remaja) dapat memperoleh informasi dunia dengan mudah dan itu pun 2%
saja ataupun kurang, namun sisi buruknya lebih dari itu.Misalnya sebut saja
Facebook , twitter, you tube, belum lagi game online yang begitu mengakar kuat
di kepala remaja sampai anak SD sekarang. Suatu ketika saya mengimami sholat
Tarawih di suatu mesjid di ujung kota sintang, saat hendak melangkah masuk
mesjid saya terkagum-kagum melihat para remaja dan anak-anak se-umuran kelas 5 SD
membuat Halaqah (lingkaran berkumpul) masing-masing, saya kira mereka
membahas suatu ilmu atau membaca AlQur’an namun tak dinanya , rupanya
pembahasan adalah tentang sebuah game online yang baru mereka tamatkan. Wajah
anak-anak itupun takjub dan merasa bangga. Rupanya pengaruh game online membuat
mereka I’tikaf di masjid hingga sholat selesai. Adapula hal unik lain ketika
saya ke Jakarta. Ketika itu saya ke sebuah warnet disana untuk mengirim berkas.
Saya mendapati lebih dari setengahnya anak-anak SD. Tanpa pengawasan orang
dewasa, merekapun ber-game ria hingga berkelahi satu sama lain karena
kalah sambil mengumpat dengan kata-kata kotor. Adalagi yang menabung demi
membeli voucher game selama setahun penuh!! Adalagi yang sampai Telanjang
bermain game online ketika banjir di Jakarta. Ada yang tidak makan sampai 2
hari karena ketagihan game tersebut. Bahkan ada beberapa orang dewasa yang tak
malu ikut nimbrung dalam skandal game Online tersebut sambil menyemburkan Racun
Rokok ke seluruh saentero ruangan. Sungguh kalau anda mendapati mereka akan
sama seperti perkataan Albert Einstein tadi
“suatu saat manusia akan idiot akibat teknologi”.
Sebagai nesehat...hendaklah pemuda itu sadar..bahwa ..
1. Masa muda itu akan segera pergi dan berganti dengan masa tua.
2. Begitu juga kesehatan,waktu luang dan semangat anda, itu semua akan hilang.
3. Carilah teman teman yang tidak memanfaatkanmu tapi carilah mereka yang memberimu manfaat.
4. Pikirlah dari sekarang masa depan mu...karena engkau adalah calon ayah dari keluargamu.
1. Masa muda itu akan segera pergi dan berganti dengan masa tua.
2. Begitu juga kesehatan,waktu luang dan semangat anda, itu semua akan hilang.
3. Carilah teman teman yang tidak memanfaatkanmu tapi carilah mereka yang memberimu manfaat.
4. Pikirlah dari sekarang masa depan mu...karena engkau adalah calon ayah dari keluargamu.
Oleh fauzi rifaldi
Posting Komentar