Popular Posts



               
TEWAS KARENA 40 JAM NON STOP DI WARNET, CHINA
Sesungguhnya kalau kita buka pembahasan mengenai “Remaja”, maka kita pasti akan mendapati bahwasannya hal itu adalah pembahasan yang panjang dan tiada henti-hentinya. Setiap Negara mulai dari Negara agamis seperti Saudi Arabia hingga Negara Komunis Semisal Russia pun menaruh perhatian yang teramat besar terhadap masalah ini bahkan terkesan berlebihan. Tak jarang kita melihat diberbagai media elektronik maupun media massa nasional maupun internasional berbagai
pembahasan yang berkaitan dengan “Remaja”. Karena merekalah kelak yang akan menjadi tulang punggung suatu bangsa dan Negara. Yakni barometer kesuksesan suatu bangsa dapat di ukur dari pemudanya, apabila mereka baik maka baik pula bangsanya, namun jikalau mereka buruk maka buruk pula bangsanya. Termasuk pula dalam skala kecil seperti suatu kampung atau desa, apabila pemudanya suka mabuk-mabukan maka anak kecilpun dapat memberikan penilaian yang negatif terhadap desa tersebut. Tetapi malah sebaliknya jikalau pemudanya gemar berjamaah di mesjid misalnya , maka anak kecilpun akan memberikan respon positif akan kampung tersebut.
Oleh sebab itu jikalau kita mengkaji kitab-kitab salaf (klasik), kita akan mendapati bahwa para Ulama’ terdahulu begitu memperhatikan masalah pemuda. Sebutlah misalnya Ibnu Al Qayyim Al-Jauziyya (wafat 751H), Ibnu Al-jauzi (wafat 597H)
dan lainnya banyak berbicara tentang Qadiyyat As-Syabbab (seluk beluk pemuda). Tidak ketinggalan pula ulama’ masa kini semisal Syaikh Utsaimin , Syaikh Abdul aziz bin baaz , Syaikh Al-Albani –Rahimahumullah- dan lainnya , banyak sekali tulisan maupun fatwa mereka yang berkaitan tentang pemuda. Dan tak dipungkiri bahwa masalah ulama’ terdahulu akan sama dengan masalah terkini. Hanya saja di zaman era globalisasi kini masalahnya semakin pelik dan rumit. Mengingat teknologi yang semakin mutakhir yang dapat melipat dunia dengan sebuah tombol saja. Sampai-sampai Sang Maskot Modern Albert Einstein berkata :” suatu saat manusia akan menjadi idiot akibat teknologi”.
Mengenai pengaruh teknologi tersebut, dapat dibagi menjadi dua sisi baik dan buruk. Sisi baiknya mungkin mereka(remaja) dapat memperoleh informasi dunia dengan mudah dan itu pun 2% saja ataupun kurang, namun sisi buruknya lebih dari itu.Misalnya sebut saja Facebook , twitter, you tube, belum lagi game online yang begitu mengakar kuat di kepala remaja sampai anak SD sekarang. Suatu ketika saya mengimami sholat Tarawih di suatu mesjid di ujung kota sintang, saat hendak melangkah masuk mesjid saya terkagum-kagum melihat para remaja dan anak-anak se-umuran kelas 5 SD membuat Halaqah (lingkaran berkumpul) masing-masing, saya kira mereka membahas suatu ilmu atau membaca AlQur’an namun tak dinanya , rupanya pembahasan adalah tentang sebuah game online yang baru mereka tamatkan. Wajah anak-anak itupun takjub dan merasa bangga. Rupanya pengaruh game online membuat mereka I’tikaf di masjid hingga sholat selesai. Adapula hal unik lain ketika saya ke Jakarta. Ketika itu saya ke sebuah warnet disana untuk mengirim berkas. Saya mendapati lebih dari setengahnya anak-anak SD. Tanpa pengawasan orang dewasa, merekapun ber-game ria hingga berkelahi satu sama lain karena kalah sambil mengumpat dengan kata-kata kotor. Adalagi yang menabung demi membeli voucher game selama setahun penuh!! Adalagi yang sampai Telanjang bermain game online ketika banjir di Jakarta. Ada yang tidak makan sampai 2 hari karena ketagihan game tersebut. Bahkan ada beberapa orang dewasa yang tak malu ikut nimbrung dalam skandal game Online tersebut sambil menyemburkan Racun Rokok ke seluruh saentero ruangan. Sungguh kalau anda mendapati mereka akan sama seperti perkataan Albert Einstein tadi  “suatu saat manusia akan idiot akibat teknologi”.







Sebagai nesehat...hendaklah pemuda itu sadar..bahwa ..
1. Masa muda itu akan segera pergi dan berganti dengan masa tua.
2. Begitu juga kesehatan,waktu luang dan semangat anda, itu semua akan hilang.
3. Carilah teman teman yang tidak memanfaatkanmu tapi carilah mereka yang memberimu manfaat.
4. Pikirlah dari sekarang masa depan mu...karena engkau adalah calon ayah dari keluargamu.

Oleh fauzi rifaldi




Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.